Bukti Peningkatan Daya Saing SDM Pertanian: Kementan Lepas Ekspor Kelapa Pangandaran ke Australia & Tiongkok

By Abdi Satria


nusakini.com-Pangandaran -- Petani kelapa asal Kabupaten Pangandaran patut berbangga. Pasalnya saat melepas ekspor 15 ton kelapa bulat hasil panennya ke Australia dan 591,317 m3 ke Tiongkok dengan total nilai sebesar Rp. 1,85 milyar, mereka mendapat perhatian langsung dari Kementerian Pertanian."Kita bangga dengan petani dan pelaku usaha agribisnis di Pangandaran. Pintar melihat peluang dan potensi yang ada," kata Momon Rusmono, Kepala Badan Sumber Daya Manusia Pertanian, yang hadir mewakili Menteri Pertanian, saat melepas ekspor di Lapangan Ketapang Doyong, Pangadaran, Jumat (29/3) lalu.

Tidak saja dikenal dengan indah pantainya, Pangandaranpun menyimpan potensi besar berupa komoditas pertanian unggulan asal pohon kelapa yang tumbuh subur di wilayah ini. Tercatat luas perkebunan kelapa di Pangandaran yang tersentra di 5 kecamatan Kalipucang, Sidamulih, Parigi, Cijulang dan Cimerak, mencapai 33.400 hektar. Dari luas tersebut, 21 ribu hektar mampu memproduksi kelapa, sedangkan sisanya menghasilkan gula sadap atau bahan dasar gula lainnya.

Momon juga turut mengapresiasi dua pelaku bisnis yang mengekspor komoditas daerah tersebut ke mancanegara. Dua perusahaan tersebut yaitu PT. Nusantara Segar sebagai eksportir kelapa dan PT. Albasi Priangan Lestari sebagai eksportir kayu olahan berupa barecore dan plywood. Ia juga mendorong pada para petani muda agar tidak hanya memproduksi, namun juga bisa menjual produk yang telah diolah, bahkan hingga mampu melakukan ekspor.

"Lewat Barantan kami luncurkan program Agro Gemilang. Tolong manfaatkan sebaik mungkin. Ini program bersama kami untuk mencetak eksportir baru di bidang pertanian," ungkap Momon penuh antusias.

Momon berharap dengan ekspos ekspor berbagai komoditas pertanian di berbagai media, masyarakat semakin sadar bahwa banyak produk pertanian yang bisa dimanfaatkan. Karenanya, semua harus tetap dijaga dari ancaman bioterorisme global, berupa hama dan penyakit yang dapat merusak sumberdaya alam lokal.

Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian yang turut mendampingi acara pelepasan ekspor tersebut menyebutkan bahwa hingga Maret 2019 ekspor kelapa yang disertifikasi lewat Karantina Bandung sebanyak 78 ton atau senilai Rp. 2,69 M. Sedangkan pada 2018, total ekspor mencapai 182 ton atau setara Rp. 6,28 M. Sementara itu, untuk komoditas barecore yang disertifikasi Karantina Bandung hingga Maret 2019 sejumlah 22.760,1412 m3 dengan nilai Rp. 45,52 M. 

Selain itu terdapat juga beberapa komoditas unggulan ekspor dari Jawa Barat yang disertifikasi oleh Karantina Bandung, diantaranya kakao, makanan kering, teh dan kopi biji. Produk tersebut telah diekspor ke berbagai negara diantaranya Afrika Selatan, Brazil, Australia, Anerika Serikat, Jepang dan Swis.

Banyaknya komoditas Jawa Barat yang diekspor memang menunjukkan peningkatan. Data BPS memperlihatkan, tahun 2015 nilai ekspor komoditas pertanian Jabar mencapai 202,49 juta USD, dan pada 2017 sebesar 264,16 USD.

Selain itu, sesuai arahan Mentan, Jamil mengingatkan warga Pangandaran dan Jawa Barat, agar selalu melaporkan ke petugas karantina jika membawa komoditas pertanian dari luar negeri maupun antar area dalam wilayah NKRI. "Ini memang seperti hal kecil, tapi sangat penting untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam kita," tegasnya.

Dalam acara yang bertajuk Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementerian Pertanian tahun 2019 di Jawa Barat tersebut, disalurkan bantuan senilai Rp. 4,96 M. Bantuan tersebut berupa alat dan mesin pertanian seperti traktor roda dua, handsprayer, kultivator dan pompa air. 

Selain itu, disalurkan juga berbagai jenis bibit seperti, pala, kelapa, sayur, benih mangga dan padi padi (varietas inpari 32, 33, 42 dan 43). Kementan juga memberikan bantuan ternak seperti doma dan ayam umur empat minggu. Khusus ayam, bantuan diberikan lengkap beserta pakan, vaksin dan kandangnya. Melalui bantuan tersebut, diharapkan produksi pertanian di Kabupaten Pangandaran khususnya, dan Jawa Barat pada umumnya, akan mampu (tami)